BONEK PERSENGA

slamat datang para bonek,bonita,supermania,ataupun supermanita.................
bonek-supermania 1 hati sampai mati....

SUPERMANIA
LOYALITAS TANPA BATAS
SELALU DUKUNG PERSENGA NGANJUK

Laman

Cari Blog Ini

Senin, 26 April 2010

KABAR BERITA

ISL PDF Print E-mail
Written by Redaksi PersebayaFC.com
Thursday, 22 April 2010 20:06
Jelang Persik vs Persebaya

Persebaya Protes Pemindahan Stadion

Rencana panitia pelaksana (Panpel) memindahkan laga usiran Persik lawan Persebaya (29/4) mendatang ke Stadion Maguwoharjo (Sleman) atau Stadion Manahan (Solo), sehingga mereka bisa mengusung suporter Persik untuk mendukung tim “Macan Putih”, diprotes oleh manajer Persebaya, Saleh Ismail Mukadar.

Pemindahan pertandingan ke Jogjakarta atau Solo dinilainya aksi berlebihan. “Mengapa harus dipindah ke Solo? Mengapa tidak dipindah ke salah satu wilayah di Jatim, misalnya Madiun,” sergah Saleh.

Panpel Persik sendiri memang tidak menginginkan laga lawan Persebaya dialihkan ke tempat lain. Selain butuh dukungan penuh untuk lolos dari jeratan degradasi, atmosfir pertandingan lawan Persebaya jelas memberi pemasukan besar bagi panpel. Kalau pun tetap dipindah, panpel menginginkan laga dilangsungkan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jogyakarta. Di tempat itu Panpel akan bisa mengusung suporter Persik untuk mendukung tim kesayangannya berlaga.

Ketua Panpel Persik Bambang Sumaryono mengatakan, ada dua tempat yang diincar untuk menjadi lokasi pertandingan. Selain Stadion Maguwoharjo adalah Stadion Manahan Solo. Namun kedua stadion itu sedang menghadapi kendala teknis. “Stadion Manahan sedang direvovasi, sedangkan stadion di Sleman tidak memiliki lampu lapangan” kata Bambang.

Sebelumnya Kepolisian Resor Kota Kediri melarang pertandingan Persik – Persebaya digelar di Stadion Brawijaya Kediri akibat kerusuhan antara suporter Persik dengan suporter PSBI Blitar, Senin (19/4) di ajang Piala Indonesia.

Larangan tersebut mengundang kekecewaan sejumlah kalangan. Selain Panpel, pelatih Persik Agus Yuwono mengaku dirugikan secara mental karena tidak bisa melangsungkan pertandingan di kandang. “Ini merugikan mental pemain,” katanya.

Di sisi lain, pemindahan itu juga mencuatkan isu tak sedap. Yakni adanya keinginan beberapa pihak untuk menjerumuskan salah satu tim. Apalagi, secara historis hubungan suporter kedua tim juga tidak bermasalah. Bahkan di putaran pertama ISL lalu, Persik Mania disambut hangat pendukung Persebaya di Gelora 10 November kendati saat itu Persebaya kalah 0-1. pfc









Piala Indonesia PDF Print E-mail
Written by Redaksi PersebayaFC.com
Thursday, 22 April 2010 20:07

Sayang Dilepas

Dua tiket 16 besar bakal diperebutkan 4 tim Grup F di Piala Indonesia, Jumat (23/4). Tuan rumah, Persebaya punya peluang lebih besar dibanding tiga kontestan lainnya. Dengan syarat, di laga terakhir tersebut minimal mampu meraih satu poin untuk mengamankan posisi.

Tapi, sejak awal arsitek Rudy Keeltjes tidak mau ambil resiko dengan hanya targetkan seri. “Kami tidak mau ambil resiko. Pokoknya, kita akan kerja keras untuk meraih kemenangan,” ujarnya.

Karena itu, Rudy akan instruksikan pemainnya tidak lengah dan memanfaatkan kelebihan fighting spirit yang dimiliki Mat Halil dkk. Modalnya, darah muda yang sudah berani bertarung di dua laga sebelumnya. Seperti stoper Taufik Angga dan Sunaji. Sementara untuk lini depan, jalinan komunikasi duet Patricio Morales-Andi Oddang sangat disayangkan kalau disimpan.

”Di penyisihan grup ini juga menjadi ajang pematangan barisan penyerang. Meski lelah karena fisik terkuras, kemungkinan besar pilihan utama tetap pada Patricio dan Oddang,” beber suksesor Danurwindo tersebut.

Rudy mengakui, manajemen Persebaya memang tidak membebani target khusus dalam turnamen berhadiah total Rp 2 miliar ini. Fokus mereka tetap pada upaya menghindari zona degradasi di Liga Super Indonesia. Meski demikian Rudy tak ingin Persebaya hanya numpang lewat. “Selama masih berkostum Persebaya, saya akan berusaha yang terbaik untuk tim ini,” tegas mantan pelatih PSMS Medan ini..

Penyerang Persebaya harus bisa memanfaatkan kelemahan Persema yang pada laga nanti yang tidak diperkuat tiga pemain pilarnya. Striker muda, Jaya Teguh Angga harus menyusul absen akibat kartu merah. Begitu juga dengan stoper Park Chul Hyung yang menerima nasib serupa. Padahal, Aji Santoso pelatih Persema, sudah kehilangan Jairon Feliciano yang kemungkinan absen hingga akhir musim kompetisi reguler.

Sementara Aji Santoso, mengaku masih khawatir dengan kebugaran pasukannya. Seperti kondisi gelandang enerjik, M Kamri. Sebab, ia mengalami sedikit masalah saat tanding lawan Persipro. Tinggal dua nama pilihan untuk mengisi posisi depan, yakni Brima Pepito dan Harmoko. Brima sendiri tampaknya sulit diharapkan karena sampai sekarang belum bisa menunjukkan performa terbaiknya. ”Yang membuat kami kecewa, saat hadapi Persebaya nanti kita tidak tampil full team. Tapi yang jelas, pertandingan bakal ramai,” tuturnya.

Menurut Aji, Persema akan berupaya memenangi pertandingan terakhir tersebut. Pasalnya, setelah dikalahkan Persidafon 2 – 0 dan menang tipis 1-0 atas Persipro, posisi timnya untuk lolos masih terbuka. Dan, Aji sendiri tak ingin nasib timnya ditentukan oleh pertandingan lain antara Persidafon dan Persipro. "Kalau ingin lolos ya tak ada jalan lain selain menang," kata Aji.

Untuk menghindari main mata, rencananya kedua laga tersebut akan digelar bersamaan. Persebaya vs Persema berlangsung di Surabaya, adapun Persidafon melawan Persipro di Gelora Delta Sidoarjo. Sebab, keempat tim memiliki peluang yang sama untuk lolos ke 16 besar. pfc

Head to Head

17-02-2010 Liga Super Persema vs Persebaya 3 - 1

21-01-2010 Liga Super Persebaya vs Persema 1 – 0

26-05-2009 Divisi Utama Persema vs Persebaya 3 - 1

16-04-2009 Divisi Utama Persema vs Persebaya 1 - 0

23-08-2008 Divisi UtamaPersebaya vs Persema 6 - 1

29-05-2007 Copa Persema vsPersebaya 0 - 0

22-05-2007 Copa Persebaya vs Persema 1 - 0

23-07-2005 Divisi Utama Persebaya vs Persema 2 - 1

20-07-2005 Copa Persebaya vs Persema 1 – 0

17-07-2005 Copa Persema vs Persebaya 0 - 0



Forum Dunia Maya Bonek Surabaya PDF Print E-mail
Written by Redaksi PersebayaFC.com
Tuesday, 28 April 2009 12:02

Istilah Bonek, akronim bahasa Jawa dari Bondho Nekat (modal nekat), biasanya ditujukan kepada sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan Persebaya Surabaya, walaupun ada nama kelompok resmi pendukung kesebelasan ini yaitu Yayasan Suporter Surabaya (YSS). Di persepak bolaan Indonesia, bonek banyak digambarkan sebagai pendukung yang sering membuat kerusuhan, dari mulai tidak membayar tiket kereta api, sampai bentrok dengan aparat keamanan dan pendukung kesebelasan lawan.

Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989,untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa.[rujukan?] Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis. Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton final Persebaya - Persija, tidak ada kerusuhan apapun.

Secara tradisional, Bonek memiliki lawan-lawan, sebagaimana layaknya suporter di luar negeri. Saat era perserikatan, lawan tradisional Bonek adalah suporter PSIS Semarang dan Bobotoh Bandung. Di era Liga Indonesia, lawan tradisional itu adalah Aremania Malang, The Jak suporter Persija, dan Macz Man fans PSM Makassar. Di era Ligina, Bonek justru bisa berdamai dengan Bobotoh Persib Bandung dan Suporter PSIS Semarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar